Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

6 Gunung Terbaik di Jawa Barat ini Membuat Kamu Mengerti Mengapa Mendaki Itu Menyenangkan

6 Gunung Terbaik di Jawa Barat
6 Gunung Terbaik di Jawa Barat

Oldtravian.com - Berbicara soal pariwisata Indonesia seolah tak akan pernah ada habisnya. Setiap tempat di pelosok negeri ini menyimpan keistimewaan tersendiri yang tak bisa ditemukan di tempat lain. Salah satu wilayah yang ditaksir menyimpan keistimewaan yang menakjubkan adalah Provinsi Jawa Barat. Tanah Pasundan, begitulah kebanyakn orang menyebut, seolah dianugerahi begitu banyak keindahan alam oleh Yang Maha Agung. Dilewati gunung berapi aktif maupun tidak aktif membawa keberkahan tersendiri bagi warga Jawa Barat. Tidak hanya tanahnya yang subur, tetapi juga keindahan dan kontur alam yang disuguhkan akibat dari dampak letusan gunung berapi. Dengan banyaknya gunung yang bertebaran di wilayah Jawa Barat, tak heran jika provinsi ini selalu menjadi incaran bagi para pendaki. Tak hanya yang sudah mahir saja, pendaki pemula juga bisa ikut bergabung mengeksplore gunung yang ada di Jawa Barat. Bahkan ada beberapa gunung yang tak perlu bersusah payah untuk bisa mendapatkan kecantikannya. Gunung apa saja itu? Dan dimana lokasinya? Simak penjelasan berikut ini ya.

1.Gunung Ciremai

Gunung Ciremai
Gunung Ciremai

Gunung Ciremai merupakan sebuah gunung aktif tertinggi di Jawa Barat yang berada di wilayah tiga kabupaten sekaligus, yakni Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka. Gunung yang termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) ini memiliki ketinggian 3.078 mdpl. Gunung Ciremai Jawa Barat memiliki dua buah kawah, kawah pertama beradius 400 meter yang terpotong oleh kawah kedua yang berada di timur dengan radius 600 meter. Dan keunikan lain yang tersimpan di Gunung Cermai ini adalah adanya sebuah gowa yang diberi nama Gowa Walet yang terbentuk dari adanya letusan pada jaman dulu. Terdapat 3 jalur pendakian yang bisa Sobat Oldtravian lalui untuk mencapai titik tertinggi dari pegunungan ini. Jalur pertama dari Majalengka, jalur kedua dari Palutungan dan yang terakhir melalui Linggarjati. Tiap tiap jalur tentu saja menyimpan keistimewaan tersendiri bagi pendakinya. Bagi Sobat Oldtravian yang menyukai tantangan, maka bisa mencoba mendaki dari jalur Linggarjati. Hal ini karena jalur ini memiliki tantangan dan akses jalan yang terjal yang siap memacu adrenalin Sobat Oldtravian sebagai pendaki sejati.

2. Gunung Pangrango

Gunung Pangrango
Gunung Pangrango

Setelah Gunung Cermai, kini ada Gunung Pangrango yang menduduki peringkat gunung tertinggi kedua di Jawa Barat dengan ketinggian yang mencapai 3.019 mdpl. Tertletak persis di bersebelahan dengan Mount Gede yang mencapai 2958 mdpl, Pangrango masuk dalam kawasan Taman Nasional Gede Pangrango. Berada di 3 wilayah, Kabupaten Cianjur, Bogor, dan Sukabumi membuat Parangrango ini menjadi favorit para penikmat dan pecinta alam. Selain itu juga jaraknya cukup berdekatan dengan Ibu Kota Jakarta. Saking ramainya diburu pendaki, yang unik di Gunung Pangrango diberlakukan system booking sejak hari ke 3 hingga 30 sebelum pendakian. Jumlah pendakipun dibatasi yakni hanya sekitar 600 pendaki dari segala jalur. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalkan kerusakan ekositem yang terjadi akibat ulah yang disengaja maupun tidak dari pada pendaki. Ada dua jalur yang paling sering dilewati pendaki untuk sampai ke puncak, yakni jalur Cibodas dan jalur Gunung Putri. Jalur ini manjadi favorite karena selain aksesnya mudah ditempuh, banyaknya penginapan dan rumah makan juga menjadi faktor yang berpengaruh. Sementara di jalur Salabintana tergolong sepi dan kurang diminati. Sulitnya akses transportasi dan jalurnya yang memakan waktu lebih jauh merupakan alasan utama. Selain itu dibutuhkan fisik yang prima untuk melewati jalur ini. Medan yang berat dan berlumpur menjadi salah satu kendala melewati jalur ini, belum lagi banyaknya pacet/ lintah.

3. Gunung Cikuray

Gunung Pangrango
Gunung Pangrango

Gunung Cikuray adalah sebuah gunung dengan ketinggian mencapai 2.818 mdpl yang terletak di Kabupaten Garut. Untuk bisa mencapai puncak Gunung Cikuray, perjalanan Sobat Oldtravian bisa dimulai dari kota Garut, kemudian diteruskan melewati Desa Babakan Loak, lalu mengarah ke Desa Cisumur, dan berlanjut ke Desa Mekarsari, hingga menemukan sebuah stasiun pemancar televisi yang merupakan titik awal pendakian. Walaupun jaraknya tidak terlalu jauh dari pusat kota, namun terbatasnya transportasi untuk menuju ke lokasi ini membuat Sobat Oldtravian disarankan untuk membawa kendaraan pribadi atau menyewa jasa ojek. Namun jika tetap ingin menggunakan transportasi umum pun masih bisa, hanya saja selain terbatas harganya juga sedikit lebih mahal. Yakni Sobat Oldtravian bisa menaiki angkutan kota yang menuju Kecamatan Cilawu, kemudian turun di daerah Sukamulya atau Cigarungsang. Setelah turun di daerah ini, Sobat Oldtravian akan menemukan sebuah Pos yang dimiliki oleh perkebunan. Untuk administrasi, Sobat Oldtravian diwajibkan mengisi buku tamu dan membayar sebesar Rp. 2.000,- setiap orangnya.

4. Gunung Papandayan

Gunung Papandayan
Gunung Papandayan

Selain Gunung Cikuray, Kabupaten Garut juga menyimpan Gunung Papandayan yang terletak di Kecamatan Cisurupan. Memiliki ketinggian mencapai 2.665 mdpl, Mount Papandayang termasuk dalam salah satu gunung favorite yang selalu diburu oleh para pendaki. Gunung Papandayang memiliki keistimewaan yang tak bisa Sobat Oldtravian temukan di gunung lain, yakni gunung ini menyimpan empat kawah besar yang kemudian setelah terjadi letusan pada tahu 2002, keempat kawah tersebut bergabung menjadi sebuah kawah yang maha besar. Saking besarnya kawah yang ada di Gunung Papandayan ini bisa Sobat Oldtravian lihat dari kejauhan. Keistimewaan lain terletak pada akses jalurnya yang tak terlalu berat dan jalannya pun sudah beraspal mulus dari bawah hingga ke dekat kawah. Bagi Sobat Oldtravian yang ingin melanjutkan pendakian sampai ke puncak, maka bisa meneruskan dengan melakukan trekking dari Alun alun Pondok Salada. Untuk bisa sampai di puncak, Sobat Oldtravian akan memerlukan sekitar 6 jam perjalanan. Dengan membayar biaya retribusi seharga Rp. 3.000,- per orang, dijamin tak akan membuat kantong Sobat Oldtravian kempes.

5. Gunung Patuha

Gunung Patuha
Gunung Patuha

Mendengar nama Gunung Patuha mungkin masih asing ditelinga Sobat Oldtravian. Ya, memang Gn. Patuha yang satu ini tak seterkenal Gunung Tangkuban Perahu. Padahal Gunung Patuha yang memiliki ketinggian 2.386 mdpl ini adalah cikal bakal terbentuknya Kawa Putih Ciwidey yang sangat populer itu. Kawah Putih Ciwidey terbentuk akibat letusan Mount Patuha. Yang unik dari kawah ini adalah warnanya yang selalu berubah-ubah, terkadang hijau apel kebiru-biruan, terkadang warnanya berubah menjadi coklat susu. Tidak hanya itu, yang menjadi daya tarik dari tempat ini adalah dominasi warna putih pada pasir dan bebatuan, jadi tidak heran tempat ini dinamakan Kawah Putih. Untuk bisa sampai ke lokasi Danau Kawah Putih, Sobat Oldtravian bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum yang akan mengantar hingga ke pintu gerbang wisata ini. Disarankan untuk berkunjung di pagi hari, karena semakin siang wisatawan yang datang akan semakin membeludak sehingga Sobat Oldtravian tak bisa leluasa untuk mengambil foto dengan background GunungPatuha lengkap dengan Kawah Putihnya secara sempurna.

6. Gunung Puntang

Gunung Puntang
Gunung Puntang

Satu lagi lokasi pendakian yang cukup dikenal di wilayah Bandung, Jawa Barat. Ya, Gunung Puntang dengan ketinggian mencapai 2.224 mdpl. Terletak di kawasan Pangalengan, menjadikan Gunung Puntang memiliki banyak keistimewaan. Dimana beragam kegiatan alam bisa Sobat Oldtravian lakukan disini, seperi hiking, camping, outbound. Untuk bisa memasuki bumi perkemahan, Sobat Oldtravian harus berjalan sekitar 1 km dari area parkir. Nah, dari bumi perkemahan ini Sobat Oldtravian sudah bisa melihat gagahnya Gunung Puntang. Untuk menuju ke puncaknya, Sobat Oldtravian tinggal meneruskan perjalanan dengan trekking sekitar 3 hingga 5 jam perjalanan. Terdapat 2 pos registrasi di Gunung Puntang, yakni pertama melalui Pos Perhutani yang akan dikenai biaya masuk sekitar Rp. 5.000,-, sedangkan jika melewati Pos PGPI, Sobat Oldtravian tidak akan dikenakan biaya sama sekali alias free.

Gimana sekarang kamu suda gak ragu lagi kan mendaki? Naik gunung itu seru loh! Tapi tetep harus mementingkan keselamatan ya. Caranya dengan mematuhi segala peraturan yang ada. Dan jangan lupa juga, bawak turun kembali sampahmu. Terus lestarikan alam Indonesia. Selamat berlibur.