ZMedia Purwodadi

8 Lokasi Wisata Saksi Bisu Kejamnya Zaman Penjajahan di Makassar

Table of Contents
Wisata Saksi Bisu Kejamnya Zaman Penjajahan di Makassar

Oldtravian.com - Makassar merupakan salah satu kota yang sedang berkembang di wilayah Indonesia bagian timur. Namun hal ini tak serta merta membuat kota ini melupakan jati dirinya dengan menghilangkan sejarahnya. Di Makassar banyak menyimpan beragam tempat besejarah yang menjadi saksi bisu kejamnya zaman penjajahan di masa lampau. Beragam tempat tersebut masih dijaga dan berdiri kokoh hingga sekarang. 

Berikut ini 8 Bangunanan bersejarah yang menjadi Saksi Bisu Kejamnya Zaman Penjajahan di Makassar

1. Benteng Fort Rotterdam

Benteng Fort Rotterdam

Sebauh benteng bernama Unjung Pandang yang kini lebih dikenal dengan nama Benteng Fort Rotterdam merupakan sebuah banguaan bersejarah peninggalan pada zaman kerajaan Gowa. Bangunan bersejarah ini kini dibuka secara umum, sehingga bebas Dolaners kunjungi. Salah satu kegiatan yang populer dari benteng ini adalah ketika Dolaners berkunjung di sore hari saat senja. Pada saat itu, matahari akan mulai memancarkan sinar orange yang indah dan cantik. Benteng pun akan terlihat lebih menawan dan lebih eksotis. Hawanya juga tentu lebih sejuk. Jika sore berkesempatan ke sekitar benteng ini, pastikan Dolaners mampir untuk berkunjung.

Selain bisa jalan-jalan dan menikmati bangunan tua benteng di Makassar ini, Dolaners juga bisa mengunjungi museum yang ada di dalamnya. Museum di Benteng Fort Rotterdam ini dinamakan Museum La Galigo. Museum ini merupakan museum yang berisi aneka peninggalan manusia dari zaman dahulu kala di Makassar. Berbagai artefak dan pengetahuan tentang asal usul manusia bisa Dolaners pelajari di dalam museum ini.

Alamat :
Bulogading, Makassar, Sulawesi Selatan – Indonesia

Jam Buka:
08.00 – 18.00 WITA

Harga Tiket :
Gratis, namun ada dana sumbangan Rp. 10.000,-

2. Monumen Mandala

Monumen Mandala

Monumen Mandala merupakan sebuah tugu yang dibangun untuk mengenang jasa perjuangan para pahlawan dalam pembebaskan Irian Barat dari tangan para penjajah sekaligus hadiah atas jasa mantan Presiden Indonesia yang ke-2 yaitu Soeharto. Monumen Mandala merupakan menara yang menjulang setinggi 75 meter di pusat Kota Makassar dan terdiri dari 4 lantai, di lantai 1 terdapat diorama relief dan replika pakaian dan perjuangan masyarakat Sulawesi Selatan pada abad XVII. Sedangkan di lantai 2 terdapat diaroma dan relief yang menceritakan tentang perjuangan pembebasan Irian Barat. Di lantai 3 Dolaners bisa melihat replika ruang kerja Panglima Mandala, lengkap dengan peta Irian Barat, foto-foto persiapan pemberangkatan pasukan, tanda jabatan dan pakaian yang dipergunakan pada saat operasi Mandala. Memasuki lantai 4 adalah ruang pandang di mana Dolaners dapat melihat suasana Kota Makassar dari ketinggian. Ruang ini berada di ujung menara dengan ketinggian sekitar 73-75 meter dari permukaan tanah.

Pada dinding luar monumen direalisir kobaran api yang melambangkan gelora semangat untuk membebaskan Irian Barat, sedangkan di dalam tubuh monumen ini terdapat relief yang menceritakan sejarah perjuangan pembebasan Irian Barat.

Alamat :
Jl. Sungai Saddang Ruko Latanete No D/5, Makassar, Sulawesi Selatan – Indonesia

3. Museum Kota Makassar

Museum Kota Makassar


Sekitar 500 meter dari pusat Kota Makassar, tepatnya di Jalan Balaikota, terdapat museum yang mengoleksi berbagai benda bersejarah dari Kota Makassar. Gaya bangunan art deco langsung terasa sejak memasuki kawasan museum. Bangunan didominasi oleh warna putih, sedangkan atapnya berwarna merah marun.

Museum Kota Makassar terdiri dari dua lantai. Lantai pertama berisi berbagai lukisan klasik peninggalan Belanda. Terdapat pula peta benteng Makassar. Menaiki tangga yang terbuat dari kayu Dolaners akan tiba di lantai dua museum. Sama seperti di lantai satu, koleksi di lantai dua juga didominasi foto-foto dokumentasi. Koleksi lain yang ada di lantai ini adalah sebuah meja yang pernah digunakan oleh Walikota Ujung Pandang. Selain itu, juga terdapat berbagai lambang kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan.

Alamat :
Jl. Balai Kota, No. 11, Makassar, Sulawesi Selatan – Indonesia

4. Benteng Somba Opu

Benteng Somba Opu

Di bangun oleh Raja Gowa ke-9, hingga saat ini Benteng Somba Opu yang masih berdiri kokoh hingga saat ini. Di dalam Benteng Somba Opu ini, Dolaners masih dapat melihat bangunan-bangunan yang kemungkinan adalah peninggalan Kerajaan Gowa. Bahkan kini di dalam kompleks benteng sedang dikembangkan sebuah taman mini untuk Sulawesi Selatan. Jadi dengan mengunjungi benteng ini Dolaners serasa telah mengunjungi seluruh Sulawesi Selatan. Dolaners dapat menyaksikan beberapa rumah adat Sulawesi Selatan di dalam bangunan benteng.

Suasana dan panorama dalam Benteng Somba Opu memberikan kesempatan bagi Dolaners untuk mengabadikan keaslian dan keidahan nya lewat jepretan kamera. Benteng Sombaopu saat ini memiliki wahana Gowa Discovery Park. Lokasinya berada di kabupaten Gowa yang berbatasan langsung dengan kota Makassar. Ada yang menarik dari tempat ini, karena memadukan antara taman burung, waterbom, dan tentunya Treetop dalam satu lokasi.

Alamat :
Jl. Daeng Tata, Makassar, Sulawesi Selatan – Indonesia

5. Makam Pangeran Diponegoro

Makam Pangeran Diponegoro


Makam Pangeran Diponegoro merupakan bangunan sederhana yang terdiri dari pintu gerbang, pendopo dan 66 bangunan makam. Yakni, 2 makam ukuran besar, 25 makam ukuran sedang, dan 39 makam ukuran kecil. Makam-makam tersebut adalah makam Diponegoro dan istrinya, 6 orang anaknya, 30 orang cucu, 19 orang cicit dan 9 orang pengikutnya. Di bagian dalam kompleks terdapat beberapa makam dan sebuah bangunan yang berfungsi sebagai aula dengan dua kamar, berhadapan dengan musholla berukuran 6 meter persegi.

Sebagai salah satu peninggalan sejarah, makam Pangeran Diponegoro yang juga merupakan salah seorang pahlawan nasional tersebut ramai dikunjungi berbagai kalangan, baik para pelajar dan mahasiswa yang melakukan wisata sejarah, peneliti, sejarawan maupun dari kalangan keluarga dan cucu Pangeran Diponegoro.

Alamat :
Jl. Pangeran Diponegoro, Kota Makassar, Sulawesi Selatan – Indonesia

6. Monumen Korban 40.000 Jiwa

Monumen Korban 40.000 Jiwa

Monumen Korban 40.000 Jiwa berdiri di wilayah yang asri dan rapi.. Menempati lahan di sudut jalan dengan luas sekitar 250 meter persegi, monumen juga dilengkapi dengan pendopo. Di relief monumen ini tergambar dengan jelas peristiwa dimana rakyat yang mendengar kabar bahwa Indonesia telah merdeka dikumpulkan di areal terbuka lalu diberondong dengan senapan otomatis. Mayat mereka dikubur di dalam satu liang. Korban-korban lain dikuburkan di tempat-tempat mereka dibantai, seperti Kabupaten Barru, Sidrap dan Enrekang. Dibangun bukan hanya untuk mengenang peristiwa pembersihan Westerling bersama pasukannya di Parepare, tetapi juga penghargaan atas jasa-jasa para pejuang terhadap bangsa dan tanah air. Disamping itu juga merupakan bukti bahwa rakyat di daerah Parepare dan sekitarnya, bangkit dan berjuang melakukan perlawanan terhadap intervensi militer yang dilakukan Belanda.

Di salah satu sisi bangunan, ada sebuah patung dengan tinggi sekitar empat meter. Menggambarkan seorang korban selamat tetapi dengan kaki buntung dan salah satu lengannya menggunakan penyangga.

Alamat :
Jl. Langgau, Makassar, Sulawesi Selatan – Indonesia

7. Kompleks Makam Raja-Raja Tallo

Kompleks Makam Raja-Raja Tallo


Komplek Makam Raja-raja Tallo berada di sudut sebelah timur laut dalam lingkup benteng Tallo yang luasnya sekitar 9.225 meter persegi. Namun, benteng Tallo saat ini hanya dapat ditemui sisa-sisanya saja pada sisi barat, utara dan selatan. Sedangkan, di dalam areal benteng, kecuali makam, telah dijadikan sebagai lahan hunian penduduk setempat. Berkunjung ke Kota Makassar belum lengkap rasanya jika belum menginjakkan kaki ke makam Raja-raja Tallo yang merupakan cikal bakal dari kota Makassar. Dari wilayah kecil ini sepenggal sejarah kota Makassar berdiri kokoh.

Makam ini hampir serupa dengan bentuk bangunan candi yang terbuat dari batu cadas dan batu bata dari tanah liat yang direkatkan satu sama lain. Makam Raja-raja Tallo yang berjumlah sekitar 78 buah itu dapat dibagi menjadi tiga tipe.

Alamat :
Jl. Sultan Abdullah Raya, Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan – Indonesia

8.Museum La Galigo

Kompleks Makam Raja-Raja Tallo

Museum La Galigo terletak di kawasan Ujung Pandang, Makassar, atau tepatnya berada di dalam Kompleks Benteng Ujung Pandang atau dikenal dengan sebutan Fort Rotterdam. Museum ini tidak jauh dari Pantai Losari yang begitu terkenal bagi pelancong. Seperti layaknya museum yang ada di Indonesia, Museum La Galigo Makassar memiliki sejumlah ruangan untuk memamerkan koleksi yang dipunyainya. Semua koleksi tersebut dipamerkan di Gedung D dan M, yang merupakan bagian dari bangunan Fort Rotterdam.

Di gedung D merupakan ruang pameran yang bertemakan “Simbol Kekuasaan dan Kekuatan”. Ruang pameran di Gedung D ini terdiri atas 2 lantai, di mana lantai 1 menyajikan koleksi yang difokuskan pada tinggalan budaya yang terkait dengan jejak kerajaan-kerajaan yang pernah memiliki kekuasaan dan kekuatan di wilayah Sulawesi Selatan. Sedangkan untuk lantai 2 diperuntukkan ruangan pameran temporer Museum La Galigo Makassar. Dan gedung M yang memiliki ruang pameran kebudayaan serta pertumbuhan dan adat istiadat masyarakat Sulawesi Selatan.

Alamat :
Jl. Ujung Pandang, No. 2, Kota Makassar, Sulawesi Selatan – Indonesia

Demikianlah artikel kali ini 8 Lokasi Wisata Saksi Bisu Kejamnya Zaman Penjajahan di Makassar, semoga bermanfaat.